Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Kamis, 31 Agustus 2017

Pengembangan Database Spasial untuk Pembuatan Aplikasi Berbasis GIS

ABSTRAK : Sistem Informasi Geografi tidak hanya menangani peta atau gambar, tetapi yang terpenting adalah kemampuan menangani database dalam volume besar. Konsep database merupakan pusat dari SIG dan merupakan perbedaan utama antara SIG dan sistem drafting sederhana atau sistem pemetaan komputer yang hanya dapat memproduksi keluaran berupa grafik yang baik. Pengembangan Database Sistem Informasi yang terbentuk memiliki stuktur topologi data spasial , dan bisa digunakan sebagai data dasar untuk membuat bermacam aplikasi yang berbasis Sistem Informasi Geografi. Database internal terbentuk secara otomatis dari hasil rancangan data spasial, database ekternal bisa direlasikan dengan database internal untuk menghasilkan database Sistem Informasi Geografi yang baru hasil penggabungan.

PENDAHULUAN 

 Sistem Informasi Geografi tidak hanya menangani peta atau gambar, tetapi SIG menangani database. Konsep database merupakan pusat dari SIG dan merupakan perbedaan utama antara SIG dan sistem drafting sederhana atau sistem pemetaan komputer yang hanya dapat memproduksi keluaran berupa grafik yang baik.  Database berisi informasi tentang sumber daya lahan yang meliputi struktur tanah, hidrologi dan sistem panen yang bertujuan untuk pembuatan berbagai aplikasi Agro-Cultural berbasis Sistem Informasi Geografi.  Pengembangan database Sistem Informasi Geografi dibuat dengan kemampuan untuk menyimpan data dengan volume yang besar yang nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografi. Studi area dilakukan di wilayah Kabupaten Pemalang. Dengan pertimbangan Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pemalang dengan beberapa rekomendasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengembangan untuk berbagai aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografi dengan sumber daya lahannya sebagai data masukan. 
Database Spatial dan non Spatial SIG dirancang untuk menyimpan dan mengelola informasi lapisan tanah, batas administratif, jalan-jalan, area irigasi, elevasi, iklim dan penggilingan padi dalam Sistem Informasi Geografi (GIS). Database yang terbentuk dilengkapi dengan attribut-attributnya disimpan sebagai database relasional yang bisa diimpor ke berbagai aplikasi GIS. Pengembangkan Database Sistem Informasi Geografi dibuat dengan tujuan digunakan untuk pembuatan berbagai aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografi dengan cara membangun infrastruktur  database spasial sumber daya lahan yang digunakan sebagai database masukan. Pembuatan peta digital dan penambahan obyek data spasial berupa peta tematik (bertema) untuk wilayah Kabupaten Pemalang. 

LANDASAN TEORI 

Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan secara digital untuk menggambarkan dan menganalisa ciri-ciri geografi yang digambarkan pada permukaan bumi dan kejadian-kejadiannya (atribut-atribut 
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.3, September 2005 : 133-142 ISSN : 0854-9524 
Pengembangan Database Spasial untuk Pembuatan Aplikasi Berbasis Gis  134 
non spasial untuk dihubungkan dengan studi mengenai geografi) [Feick et all,1999;Tuman,2001]. Sistem Informasi Geografi adalah sistem  yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasiinformasi geografi. SIG dirancang  untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisa obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan  karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran [Aronoff,1989]. 

Database Spatial  Basisdata Spasial mendeskripsikan sekumpulan entitas baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap (memiliki kecenderungan untuk berubah, bergerak, atau berkembang) . Tipe-tipe spasial ini memiliki propertis topografi dasar yang memiliki lokasi, dimensi, dan bentuk (shape). Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe entitas spasial dan non-spasial. Tipe-tipe nonspasial tidak memiliki properti topografi dasar lokasi . Database  spasial meliputi kondisi tekstur tanah, erosi, lereng, ketinggian, jenis tanah, tempat pengambilan sumber bahan bangunan dan penyebaran pemukiman yang dikonstruksikan sebagai ulasan dalam suatu vektor Sistem Informasi Geografi. Dimana atribut-attributnya disimpan sebagai database 
relasional yang bisa diimpor ke model tata ruang. 

Database Sistem informasi Geografi SIG menyimpan data dalam bentuk ‘peta’ berupa bentuk geometri/spasial (titik, garis dan atau area/poligon) dan informasi disimpan dalam bentuk attribut/deskriptif. Saat ini SIG dikembangkan dengan menggunakan sistem-sistem manajemen basisdata (DBMS) yang telah ada sebelumnya.  Terdapat 2 (dua) pendekatan untuk menggunakan DBMS di dalam SIG. 1.  Pendekatan solusi DBMS total. Pada pendekatan ini , semua data spasial dan non spasial diakses melalui DBMS sehingga data-data tersebut harus memenuhi asumsiasumsi yang telah ditentukan oleh perancang DBMSnya. 2.  Pendekatan solusi kombinasi. Pada pendekatan ini, beberapa (tidak semua) data (pada umumnya berupa table-tabel attribute berikut relasi-relasinya) diakses melalui DBMS karena data-data tersebut telah sesuai dengan modelnya. System ini (missal berlaku pada Arc/Info) biasanya mengadopsi dua system basisdata—yang pertama untuk data spasial (ARC pada Arc/Info) dan yang kedua untuk data non spasial yang dikelola oleh sistembasisdata yang khusus dirancang untuk data non-spasial (INFO pada Arc/Info). 

METODOLOGI 

Metodologi Perancangan BasisData Tahapan-tahapan di dalam melakukan  perancangan basisdata, dengan dua pendekatan yaitu 1) Tingkat Paket Kerja [Hoyer98] dan 2) Three Schema Architecture (TSA) [Prahasta 2005]. Metode Perancangan Basisdata Sistem Informasi Geografi  Perancangan basisdata SIG pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan perancangan basisdata pada umumnya (non SIG).perbedaanya pada prinsipnya hanya pada masa tahap internalnya, khususnya tahap perancangan fisik yang erat kaitannya dengan jenis perangkat keras dan perangkat lunak DBMS yang digunakan sebagai tools beserta mekanisme-mekanisme bagaimana mengimplementasikan basisdatanya. Perancangan Basisdata SIG mencakup tahapan : 1. Requirement Data (basisdata) spasial. 2. Melibatkan Entiti Spasial, dan entiti Spasial Tambahan 3. Relasi Entiti berdasarkan koordinatkoordinat objek 
4. Entiti dengan flat table 5. Relasi spasial entity dan topologi 6. Relasi entity pada model data spasial raster 8.  Relasi-relasi ganda dan multi-entiti (N-ary relation) 7. Keterbatasan jumlah ‘field atau attribut’ terkait pada model data raster 8. Attribut atau field di luar perancangan 9. Perancangan Basisdata parsial 10. Penjagaan Integritas basisdata [Prahasta,2005] 

DESAIN DAN PEMBAHASAN  

Tahapan Proses Pembuatan BasisData Spasial 

PEMBUATAN PETA  Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan GIS jauh lebih fleksibel, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis yang dimulai dengan membuat gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam GIS. Database kartografi berbasis GIS dapat bersambungan dan bebas skala. Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat di berbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu karakteristik khusus.  Karakteristik Pembuatan Database Spatial � Data dibuat dalam beberapa tipe yaitu : polygon (area), line (garis) dan point (titik) . � Masing-masing obyek yang dibuat memiliki identifier (ID) / pengenal yang unik (tidak dimiliki oleh obyek lain selain obyek yang sama dengan dirinya sendiri)

KESIMPULAN  

1. Pengembangan Database Sistem Informasi yang terbentuk memiliki stuktur topologi data spasial , dimana pembuatan databasenya berkaitan erat dengan jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan sebagai tools beserta mekanismemekanisme dalam mengimplementasikan basisdatanya. 
2. Database yang terbentuk sebagai data dasar bisa digunakan dalam membuat bermacam aplikasi yang berbasis Sistem Informasi Geografi, baik dalam skala besar maupun kecil dengan kemampuan manajemen dan analisa volume data yang besar. 
3. Database internal terbentuk secara otomatis dari hasil rancangan data spasial, database ekternal bisa direlasikan dengan database internal untuk menghasilkan database Sistem Informasi Geografi yang baru hasil penggabungan. 

DAFTAR PUSTAKA
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=7368&val=544

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Sistem Corporate Seagate - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -